Selasa, 13 Oktober 2015
Dalam
memenangkan pertarungan pilkada lampung selatan
yang akan diselenggarakn pada bulan desember 2015, hari ini minggu 11/10/2015 ketua DPD PKS
lampung selatan bpk. ANtoni Imam,SE yang juga ketua tim pemenangan wlayah lampung selatan ini menggelar acara sosialisasi calon bupati dan wakil bupati lampung selatan
sekaligus agenda pemenagan calon BUpati
lam-sel , H. zainudin,SH.MH dan Nanang
Kegiatan
tersebut diadakan di pasar sidomulyo
kec. Sidomulyo dengan agenda belanja bareng PKS dan membeku dalam panas (freeze
moop)
Yang unik dari
kegiatan membeku dalam panas ini adalah bagaimana kader2 PKS diam mematung
berdiri berbanjar di pinggir jalan sambil membentangkan gambar H. zainudin,SH.MH dan Nanang selama 15 menit.
“ ini adalah
terobosan kami dalam memenangkan calon
yang kami usung mas” kata beliau
“insyaalaah jika
tak ada halangan kegiatan ini akan kami lakukan di kecamatan lain setelah
kecamatan sidomulyo” imbuhnya

Humas PKS Lamsel
Selasa, 06 Oktober 2015

Mufti Salim dilahirkan di Sendang Agung, Lampung Tengah pada 28
Agustus 1975. Alumni Universitas Kebangsaan Malaysia itu dikenal murah
senyum dan dekat dengan semua kalangan terlebih dengan sesama kader PKS.
Mufti dikenal sebagai sosok
yang sederhana. Ia tak pernah, bahkan sangat menghindari untuk tampil
bermewah-mewahan. Kesederhanaannya tersebut dituturkan oleh salah
seorang kader. Suatu ketika Mufti berencana membangun rumah, khawatir
rencana itu dianggap berlebihan, sebelum membangun rumahnya ia
berkonsultasi terlebih dahulu kepada murobbinya (guru ngaji).
Begitupun dalam hal berkendara, meski memiliki jabatan-jabatan
penting tak lantas membuatnya gemar mengendarai kendaraan mewah.
Pilihannya dalam berkendara pun cukup sederhana.
Mufti Salim yang merupakan Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung itu
duduk sebagai Anggota Komisi V. Sebelum di DPRD Provinsi, ayah empat
anak itu adalah legislator di Lampung Tengah selama dua periode, jabatan
terakhirnya adalah Wakil Ketua DPRD Lampung Tengah.
Mustofa, Bupati Lampung Tengah punya kesan tersendiri dengan Mufti
Salim. Menurutnya, Mufti dikenal sebagai sosok yang dekat dengan
masyarakat, banyak membantu menyelesaikan persoalan-persoalan daerah di
Lampung Tengah. Iapun dikenal memiliki rasa persaudaraan yang tinggi
bukan karena materi.
Demikian pula Kepala Dinas Pendapatan Daerah Lampung Tengah Abdul
Hak. Abdul Hakpun memiliki kesan tersendiri terhadap Mufti. Baginya
Mufti sosok anggota dewan yang baik. Ia menaruh keyakinan Mufti mampu
membawa PKS Lampung kearah yang jauh lebih baik serta memberikan
kontribusinya bagi kemajuan provinsi Lampung. “Lamun lain tano kapan
lagi, lamun lain Mufti Salim sapo lagi,” ujarnya.
Kolega Mufti di Komisi V, Khaidir Bujung ikut menyampaikan
pendapatnya tentang Mufti Salim. Mufti Salim menurutnya adalah sosok
yang cerdas, santun dan penyabar. “Sebagai alumnus Madinah dengan
background keilmuannya, beliau membingkai setiap langkahnya dengan
akhlak yang baik,” kata Wakil Ketia Komisi V.
Dengan jam terbang tinggi dan kapabilitas yang dimilikinya, Mufti
berkomitmen untuk menjalankan amanah sebagai nahkoda PKS Lampung sebaik
mungkin. []
sumber: pkslampung.com
Sabtu, 03 Oktober 2015

Bertempat di Aula Raflesia Hotel Sheraton Bandar Lampung, gelaran
diskusi budaya yang dibuka dengan pertunjukan wayang kulit oleh Ki
Manteb Hikayat ini dihadiri oleh 100 peserta.
“Pertunjukan wayang kulit ini adalah pengantar dari diskusi budaya.
Dengan kegiatan diskusi ini kami ingin mengajak seluruh warga Lampung
agar lebih mencintai budaya Lampung” ujar Deni Harnova selaku panitia.
Diskusi yang dipandu Jurnalis Lampung, Adian Saputra ini menghadirkan
tiga panelis. Yakni Prof. Dr. Karomani, M.Si, selaku budayawan, Drs.
Ridwan Hawari selaku akademisi, dan Ki Manteb Hikayat selaku seniman.
“Budaya dan politik memiliki hubungan yang erat. Sebab seni itu sendiri merupakan komunikasi politik” tutur Karomani.
Sedangkan Ridwan Hawari mengupas budaya Lampung lebih tajam lagi.
Dari sudut sikap warga Lampung yang cukup kontras dengan penerimaan
budaya Lampung itu sendiri. “Tidak ada alasan untuk tidak mencintai
budaya Lampung. Karena kita hidup di Lampung, mencari nafkah di Lampung,
dan mungkin kelak Allah mentakdirkan kita dipendam (meninggal.red) di
bumi Lampung” pungkasnya.
Hal senada disampaikan pula oleh Ki Manteb Hikayat, yang menilai PKS
sebagai partai politik yang peduli dengan persoalan budaya. “Saya rasa
PKS adalah partai politik yang terbuka dan cukup peduli terhadap urusan
budaya, khususnya Lampung”. Pungkasnya.
sumber: http://pkslampung.com
Jumat, 02 Oktober 2015
JAKARTA (2/10) – Bangsa Indonesia memperingati 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Batik, telah menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi bagi dunia.
Bagi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman, batik bukan hanya seutas kain. Batik adalah identitas nasional bangsa. Dalam komunikasi antarbangsa, batik bisa menjadi representasi Indonesia.
"Masyarakat internasional bisa mengidentikkan batik adalah Indonesia dan Indonesia adalah batik," papar Sohibul di Kantor DPP PKS, Gedung MD, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (2/10/2015).
Sohibul bersyukur saat ini semua golongan masyarakat sudah akrab dengan batik. Bahkan corak dan motif batik banyak berpadu dengan goresan kontemporer dan digandrungi anak muda. "Batik bisa menyesuaikan diri dengan zaman tanpa harus kehilangan esensi," sebutnya.
Ia menyebut pekerjaan rumah dari peringatan Hari Batik Nasional adalah mengenalkan filosofi mendalam dari masing-masing motif batik. "Tiap motif memiliki nilai luhur yang sangat tinggi," ungkap dia.
Kreativitas dalam mengolah batik, papar Sohibul, adalah satu hal yang harus didorong. Di sisi lain, sentuhan gaya baru itu jangan sampai menghilangkan nilai dari tiap motif yang sudah ada.
Sohibul mencontohkan motif batik grompol khas Yogyakarta. Grompol bermakna berkumpul dan bersatu. "Motif ini biasanya digunakan dalam perkawinan. Ada semangat agar segala kebahagiaan hidup bisa terkumpul," ungkapnya.
Pengejawantahan makna di balik motif batik ini yang saat ini penting dilakukan. "Jangan berhenti hanya di seremoni saja."
Sohibul mengusulkan agar gerai batik dan peragaan pembuatan batik terus ditingkatkan jumlahnya. Hal ini agar sosialisasi proses pembuatan dan makna besar di balik motif batik bisa tersebar luas.
"Di tempat tersebut perlu juga diperbanyak interpreter sehingga tak hanya bangsa sendiri, bangsa asing pun bisa mengerti asal usul, filosofi, dan cara pembuatan batik," tutup Sohibul.
sumber:pks.or.id
PARTAI Keadilan Sejahtera (PKS) telah selesai menggelar Musyawarah
Nasional (Munas) ke-4 pada 14—15 September 2015 dengan mengangkat tema
“Berkhidmat untuk Rakyat”. Tema tersebut mengandung filosofi spirit dan
bagian yang tidak terpisahkan dari PKS untuk selalu memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat.
Mengapa yang PKS tonjolkan ini berkhidmat? Sebab, kami ingin
memberikan pelayanan yang tulus supaya keberadaan PKS dapat dirasakan
rakyat. Semangat melayani memang sudah mendarah daging di dalam tubuh
PKS dan kader-kadernya. Tagline ini tidak menghilangkan jargon-jargon
PKS sebelumnya. Berkhidmat untuk rakyat berbasiskan jargon PKS bersih,
peduli, profesional, cinta, kerja, dan harmoni. PKS akan fokus bekerja
untuk rakyat. PKS akan membuktikan kepada rakyat bahwa mereka tidak
salah memilih PKS.
Sebelum munas, PKS terlebih dahulu menggelar musyawarah Majelis Syura
dan memilih pemimpin PKS yang baru. Ketua Majelis Syura diemban oleh
Salim Segaf Al-Jufri dan Wakil Ketua Majelis Syura oleh Hidayat Nur
Wahid. Sementara presiden PKS dijabat Muhammad Sohibul Iman dan
Sekretaris Jendral Taufik Ridlo. Sebuah proses sirkulasi elite partai
yang berlangsung secara damai dan melalui mekanisme demokrasi substantif
yang mengagumkan. Hampir tidak ada hiruk pikuk kontestasi perebutan
elite di tubuh partai ini. Inilah PKS.
Saya dan mungkin sebagian publik menilai secara kualifikasi
kepemimpinan baru PKS akan mampu membantu mengatasi problem yang dialami
umat dan negeri ini. Sebab, Ketua Majelis Syura Salim Segaf Al-Jufri
tidak hanya seorang yang ahli di bidang syariah Islam, tetapi juga
memiliki pengalaman di birokrasi. Beliau pernah menjadi Duta Besar
Indonesia di Arab Saudi dan Menteri Sosial pada masa pemerintahan SBY.
Sementara Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman adalah ilmuwan yang kaya
perspektif sekaligus sosok yang juga memiliki pengalaman birokrasi
ketika di Bakorsurtanal, menjadi rektor dan pernah menjadi wakil ketua
DPR. Salim Segaf dan Sohibul Iman adalah dua sosok penting yang
dipercaya dapat mengatasi soal ini.
Musyawarah Majelis Syura dan munas sudah selesai digelar, kini
giliran PKS Lampung pada 3—4 September 2015 menggelar Musyawarah Wilayah
(Muswil). Muswil menandai berakhirnya kepengurusan PKS Lampung periode
2010—2015. Saya menulis ini sebab kepengurusan saya segera berakhir dan
PKS Lampung segera memilih kepengurusan baru periode 2015—2020.
Dalam perjalanananya, PKS cukup diterima oleh masyarakat Lampung. Hal
itu terlihat dari perolehan jumlah kursi dan jumlah suara. Pada pemilu
2014 suara PKS Lampung untuk DPRD provinsi naik 22,6%, dari sebelumnya
302.835 suara menjadi 391.266 suara. Dengan peningkatan tersebut, PKS
bertambah kursi di DPRD Lampung, dari tujuh pada Pemilu 2009 menjadi
delapan kursi dan mendudukkan kadernya sebagai pimpinan dewan.
Sementara untuk tingkat DPRD kabupaten/ kota se-Lampung, PKS juga
mengalami peningkatan suara 14,95%. Dari sebelumnya 260.895 di Pemilu
2009, meningkat menjadi 306.776 suara sehingga PKS menambah jumlah
kursi, dari 47 pada pemilu sebelumnya, naik menjadi 51 kursi. Jika di
total jumlah kursi dari tingkat provinsi sampai kabupaten/ kota
se-Lampung PKS memiliki anggota DPRD sebanyak 59 orang. Belum ditambah
dengan dua kursi DPR dari DP Lampung I dan II.
Selain itu, PKS juga berhasil mengantarkan M Ridho Ficardo-Bachtiar
Basri menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, ditambah lagi PKS
juga menngantarkan sejumlah orang menjadi bupati/ wali kota di Lampung.
PKS juga tetap meminta kepada gubernur dan kepala daerah yang dulu
didukung PKS untuk menjalankan tugasnya sebaik-baiknya, berkomitmen pada
rakyat. PKS akan tetap kritis di pemerintahan.
PKS Lampung sebagai partai kader, kepemimpinan berdasar pola
kaderisasi yang terstandar akan terus berupaya membawa daerah dan bangsa
ini maju dan berkembang, menjaga persatuan dan kesatuan umat dalam
bingkai NKRI. Semua kader siap ditempatkan di mana saja, siap bekerja
sama dengan siapa pun untuk bersama-sama membangun Lampung dan Indonesia
yang lebih baik. Ukhuwah islamiah dan dan wathoniyah sangat penting
untuk bersama-sama membangun umat dan bangsa ini.
Dalam agenda Muswil PKS Lampung, tidak terlalu sulit untuk mencari
pengganti karena partai ini punya banyak stok kader yang berkualitas dan
layak ditempatkan sebagai ketua. Ada Johan Sulaiman, Hantoni Hasan,
Mufti Salim, Ade Utami Ibnu, dan tokoh-tokoh internal lainnya. Mereka
saya pandang layak dan mumpuni untuk menjadi ketua.
Saya berharap kepengurusan PKS Lampung lima tahun ke depan lebih
solid, lebih taqorrub ilallah, lebih membumi, lebih mampu mendayagunakan
seluruh potensi kader yang ada sehingga makin menguatkan pesan
berkhidmat untuk rakyat. Akhirnya, rakyat Lampung makin mendapatkan
manfaat dari keberadaan PKS.
Terakhir, terima kasih kepada seluruh masyarakat Lampung, kader, dan
simpatisan PKS, tidak lupa kepada pengurus PKS Lampung dan pimpinan DPD
PKS se-Lampung yang telah bersama-sama selama lima tahun, saya cinta dan
bangga kepada antum semua. Mohon maaf jika banyak hal yang masih belum
tertunaikan.
Dimuat di Lampung post.co , Kamis 1 Oktober 2015
BANDARLAMPUNG – Dari 27 nominator, empat nama mengemuka sebagai
suksesor Ketua DPW PKS Lampung Gufron Aziz Fuadi yang ditarik menjadi
pengurus DPP PKS. Keempatnya adalah Ade Utami Ibnu, Ahmad Mufti Salim,
Hantoni Hasan, dan Johan Sulaiman.
Mereka akan bersaing pada Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW PKS yang
dijadwalkan pada 3-4 Oktober mendatang. Menurut penjabat Ketua DPD PKS
Bandarlampung Aep Saripudin, empat nama itu berpeluang menjadi ketua
umum DPW periode 2015-2020. Mereka memiliki kelebihan masing-masing.
Dijelaskan, Ade Utami Ibnu misalnya adalah kader muda PKS yang
energik, seorang organisatoris dan memiliki jaringan yang luas. Lalu
Ahmad Mufti Salim dinilai memiliki kapasitas syariah dan ketokohan yang
kuat di tingkat kader. Sosok ini juga dianggap memiliki jiwa
kepemimpinan yang sudah teruji.
Kemudian Hantoni Hasan dinilai memiliki kecerdasan di atas rata-rata
kader PKS umumnya. Dia juga memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni
serta pengalaman yang banyak dalam mengurus partai maupun dunia politik.
Sosok terakhir yaitu Johan Sulaiman merupakan kader paling senior di
PKS. Sosok pengusaha ini dinilai mampu membangkitkan jiwa wirausaha di
tingkat kader. Apalagi saat ini dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua
DPRD Provinsi Lampung.
“Mudah-mudahan harapan ini dapat terealisasi dalam putusan DPP PKS
saat Muswil. Namun siapapun yang menjadi Ketua DPW PKS, prinsipnya kader
PKS sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami taat,” tegas Aep.
Sementara itu, terkait Pemilihan Umum Internal (PUI), DPW PKS mengaku
akan menyerahkan berkas agar segera diproses dan diserahkan ke Wilayah
Dakwah Sumatera untuk disahkan.
“Sampai sekarang, itu masih diproses di DPW. Insya Allah dalam minggu
ini selesai dan diserahkan ke Wilayah Dakwah Sumatera untuk disahkan,”
kata politisi PKS Johan Sulaiman.
Menurut dia, untuk hasil raihan suara PUI memang tidak dipublikasikan
sesuai ketentuan aturan dari DPP. Nantinya, hasil ini akan diumumkan
setelah Muswil. “Kalau penetapannya, nanti setelah Muswil,” kata dia.
Sementara itu, Muchlas E. Bastari mengaku siap jika dia yang
dipercaya sebagai pimpinan PKS di DPD Bandarlampung. Menurut dia,
sebagai politisi tentunya amanah yang diberikan harus dijalankan dengan
seluruh konsekuensinya.
“Ya intinya siap-siap saja dikasih amanah. Yang jelas kita mencoba bekerja lebih baik,” kata dia singkat. (abd/c1/fik)
Sumber: www.radarlampung.co.id
Sumber: www.radarlampung.co.id
Langganan:
Postingan (Atom)