PKS Lampung Selatan
Natar (12/1/2017) - Di suatu sore,  Ring ring ring suara HP berdering.  ustadz Munawwar yang sedang duduk duduk di beranda depan rumahnya segera mengangkat HPnya. 

"Assalamu alaikum" suara seorang wanita terdengar di seberang sana. 

"Waalaikum salam. Ya. Ini dari siapa ya. Ada yang bisa dibantu?" tanya ustadz Munawwar dengan pertanyaan standar.

"Ya pak ustadz,  ini dari ibu Anwar. Saya mau konsultasi masalah agama. Tapi agak panjang. Kira kira gimana ustadz?" kata bu Anwar.

"Gini aja bu,  besok pagi saya mengisi kuliah subuh Masjid Almustaqim desa Serbamungkin. Selesai ceramah ibu bisa nemui saya" Ujar ustadz Munawwar.

"Oh kebelulan ustadz,  rumah saya tidak terlalu jauh dengan masjid itu. Sebelumnya terima Kasih ustadz. Wassalamu alaikum Wr. Wb.".

Keesokan hari bu Anwar mengikuti shalat subuh berjamaah. Setelah shalat berjamaah dan pengajian, bu Anwar bergegas menemui pak ustadz. Setelah mengucapkan salam bu Anwar langsung bertanya prihal praktik tabungan simpan pinjam yang ada di desanya. 

"Jadi begitu ustadz,  jika kita pinjam sejuta maka diberikannya 900 ribu dan kita wajib mencicilnya seratus ribu selama sepuluh kali"

"Bu Anwar,  ini jelas riba.  Dan Allah bukan hanya mengharamkankan riba,  tapi juga mengumumkan peperangan dengan pelaku riba.

"Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu (disebabkan tidak meninggalkan sisa riba).” (QS. Al Baqarah: 279) " Jelas ustadz Munawwar.

"Tapi ustadz,  kelebihan bayaran itu setelah dikumpulkan,  akan dibagi kepada anggota yang menabung itu sendiri. Artinya dari kita untuk kita". Sela bu Anwar...

"Justru ini lebih parah,  jadi anggota disamping memberi makan riba juga memakan riba. Ada sebuah hadits dari Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, dua saksinya dan penulisnya.” 

Dan Beliau bersabda, “Mereka semua sama (kedudukannya dalam hal dosa). (Diriwayatkan oleh Muslim III/1219 no. 1598)." Tegas ustadz. 

"Jadi gimana?  Jelas kalau tidak begitu, tidak ada gunanya tabungan. Pasti banyak yang enggak ikut. Kita nabung  kan supaya ada hasilnya. Lagian yang ngelola dapat apa?" kata Bu Anwar.

"Begini bu,  hasil itu tidak harus terlihat dalam bentuk materi. Bisa saja dalam bentuk immateri, seperti sehat,  terhindar dari penyakit dan musibah,  harmonis dalam rumah tangga, anak anak yang taat, dll.

Sekarang saya tanya,  apa tujuan dibuatnya tabungan simpan pinjam ibu? "  Tanya ustadz Munawwar.

"Tadinya sekedar arisan bulanan sebagai sarana silarurahmi. Lalu ada yang ngusul buat semacam tabungan simpan pinjam dengan tujuan membantu yang membutuhkan alias tolong menolong.

Dengan kewajiban bagi yang meminjam berinfaq 10% dari uang yang dipinjam ke koperasi. Hasil dari 10% itukah yang dibagi kepada anggota saat menjelang lebaran sesuai dengan banyaknya tabungan". Lanjut bu Anwar.

"Oh begitu.... Kalau boleh saya memberi saran,  Sebaiknya tabungan simpan pinjam itu dikembalikan kepada tujuan semula,  yaitu agar terjalin silaturahmi dan murni diniatkan tolong menolong..

Jika kita menabung dengan niat untuk menolong dan berinfak dengan manfaat tabungan itu, maka Allah akan memberikan pada kita banyak manfaat immateri yang bisa jadi lebih besar dari hasil materi yang kita dapatkan. Diantaranya:

Pertama : Allah akan senantiasa memberikan pertolongan. 

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

“Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama  hamba itu menolong orang  lain“. (HR. Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi)

Kedua : Akan mendapatkan kemudahan. Rasulullah saw bersabda : "Barang siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. (Hr. Muslim)

Ketiga : Akan dipenuhi hajat kebutuhannya. 

 وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ

“Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya, maka Allah akan senantiasa menolongnya dalam hajatnya.” (HR. Bukhari no. 6951 dan Muslim no. 2580)

Keempat : akan dihindarkan dari musibah dan disembuhkan dari penyakit.

Sabda Rasulullah saw : "Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR Thabrani)

Jadi,  mari kita berpikir lebih luas lagi,  sehingga kita tidak selalu terjebak dengan kebahagian semu, melihat sesuatu hanya dari sudut pandang keuntungan duniawi".  Ujar Ustadz Munawwar menjelaskan dengan panjang lebar.

"Mengenai pengelola, karena semua semangatnya tolong menolong, maka pengelola ini pahalanya bisa lebih banyak dan peluang mendapatkan pasilitas dari Allah berupa keutamaan tolong menolong lebih terbuka. Sebab dialah yang menyiapkan segala sesuatu. 

Rasulullah saw bersabda : "Barang siapa menyiapkan perlengkapan perang di jalan Allah,  maka sungguh ia telah berperang"

"Saya kira cukup dulu ustadz. Penjelasan ustadz sangat memotivasi saya untuk melakukan yang terbaik. 

Saya ucapkan terima Kasih dan mohon maaf telah menyita banyak waktu ustadz. " Ucap Bu Anwar sembari bangkit dari duduk berpamitan, lalu mengucapkan salam"

Matahari sudah menampakkan dirinya dengan sinarnya yang terang menembus rimbunnya dedaunan. Pagi yang Indah seindah karunia Allah yang melimpah . Jalan kampung sudah mulai ramai oleh hilir mudik masyarakat yang akan berangkat kerja. 

Sumber : Komiruddin Imron

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama