Natar (04/05) Negeriku yang Manis...!
Sungguh nasibmu sangat tragis,
Wajahmu yang dulu mulus kini penuh kudis.
Hutanmu yang lebat kini menjadi gundul dan terkikis
Aromamu yang dulu harum, kini berbau amis.
Anak Anak negerimu dulu gembira ria, kini nasibnya miris
Kekayaanmu melimpah ruah, dikuras habis,
dirampok oleh penyamun berhati iblis,
puluhan ribu buruh dipehaka menjadi pengangguran baru hanya bisa menangis.
Sebab di negeri sendiri jadi pengemis,
Sementara pekerja aseng didatangkan berbaris baris.
Di negeriku yang manis...!
Wajah wajah layu nampak menggambar pesimis.
Puluhan tahun menempati lahan akhirnya terusir sadis
Oleh wajah wajah garang dan bengis
Anehnya, tak satupun media yang memberita dan merilis
Tak ada majalah dan koran yang menulis.
Tentang berita negeri yang sedang kritis.
Seolah aman dan tak ada tangis.
Negeriku yang manis..!
Tak terbayang olehku, bagaimana nasib generasi islam dan para aktivis?
Akankah kelak mereka meninggalkan tradisi yang islamis?
Pindah keyakinan dan edeoligi menjadi komunis yang atheis?
Atau ke gereja siap dibaptis...
Sumber : Komiruddin Imron
Posting Komentar