Selasa, 15 Maret 2016
Natar (16/03) Mengikuti mukhayyam tahun ini terasa beda dengan mukhayyam mukhayyam sebelumnya. Mukhayyam adalah satu diantara sarana tarbiyah (pendidikan) yang menstresingkan pada kekuatan fisik. Dari awal, komandan mukhayyam sudah mengingatkan tata tertib yang harus ditaati semua peserta, yang sebagian besar adalah senior.
Yang paling berkesan dari semua rangkai acara tersebut adalah survival. Kami dibangunkan oleh letusan mercon yang membahana di tengah kegelapan malam. Semua siap siap untuk berkumpul dengan tertib di suatu lapangan. Sekitar jam tiga malam itu kami mulai bergerak untuk melakukan longmarc. Selama 24 jam kami berjalan kaki naik turun gunung. Berbekal botol kosong (yang boleh diisi bila nemu air) dan sekotak korek api kami melewati jalanan yang terjal, lembah dan hutan. Hujan kehujanan dan panas kepanasan, tak ada makanan yang dibawa. Kami hanya dibolehkan memakan makanan yang ada di hutan, itupun yang sudah terjatuh ke tanah. Sebab hutan itu adalah kebun milik warga. Kami dilarang meminta makanan dari siapapun, apa lagi mengambil tanaman penduduk. Bagaimana tidur?. Jangan bayangkan mendapat tempat tidur yang empuk. Kami tidur beralaskan bumi dan beratapkan langit.
Perjalanan terasa panjang karena rasa lapar melilit perut semua peserta, ditambah dengan perjalanan yang sulit Tapi tak ada kata kembali karena perjalan sudah dimulai.
Setelah menempuh perjalanan sehari semalam sampailah kami di pos terakhir . Subhanallah, nampak pada wajah peserta luapan kegembiraan yang tak bisa dilukiskan. Lelah, letih, lapar dan haus sirna seakan tak perna terjadi.
Mengikuti mukhayyam ini mengingatkan saya akan tabiat perjalanan dakwah. Diantara tabiatnya adalah pertama, katsratul a’ba’, yaitu banyak rintangan dan godaan. Jalan dakwah ini tidak ditaburi semerbak bunga dan harumnya kesturi. Tidak dihiasi indahnya petmandani. Perjalanan dakwah penuh dengan onak dan duri. Penuh dengan ujian dan cobaan. Yang berhasil dalam dakwah ini adalah mereka yang berhasil mengatasi semua godaan dan ujian tersebut. Kedua, thuulu thariq, jalannya panjang. Dakwah ini jalan yang panjang sepanjang umur kemanusian. Tidak selesai hanya dengan satu generasi. Dalam perjalan panjang ini yang dituntut dari kita adalah istiqamah bergabung dalam barisan dakwah selama hayat di kandung badan. Ketiga, qillatu zaad yaitu sedikit bekal. Perjalan dakwah tidak menjanjikan kecukupan bagi para juru dakwah. Hal itu karena setiap juru dakwah dituntut untuk berkorban dengan jiwa dan harta. Setiap juru dakwah harus siap menerima kondisi ini sebagai konsekuinsi dari jalan dakwah.
Bagi saya mukhayyam adalah miniatur perjalan dakwah. Darinya kita belajar sabar, istiqamah, Ikhlash, taat, disiplin, ukhuwwah dan bersyukur dalam menikmati jalan dakwah. Dengan semua itu seluruh ujian dan rintangan dakwah akan terasa ringan.
Sumber : Sang Pengembara ( Ustadz Komiruddin Imron Lc / Ketua DSW PKS Lampung)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Topik Pilihan
-
Kalianda (25/02) Sebuah tindakan yang mengejutkan yang dikeluarkan oleh Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan, melalui surat ...
-
Idul Addha 1433 H kemungkinan besar terjadi hari Jumat (26/10), artinya dalam satu hari ada dua hari Raya, hari raya pekanan yaitu...
-
KHUTBAH IDUL FITRI 1435 H: KEMBALI MENUJU KESUCIAN (Ustadz Joko Tamami) الله اكبر 9 مرات. الله اكبركبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان ...
-
Sidomulyo (03/03) acara musrenbangcam di 3 kecamatan diantaranya way panji, sidomulyo dan candipuro, acara ini resmi di buka oleh Drs...
-
Syarah Riyadush Shalihin Download Sirah Nabawiyah Download Syarah Arbain Nawawiyah Download Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq Download Bul...

Arsip Berita
-
▼
2016
(137)
-
▼
Maret
(30)
- Bupati sentil pejabat wara-wiri
- Sawah Banjir: Antoni Imam terjun langsung
- Lampung Selatan Banjir
- Mufti Salim: Pemimpin Melayani Rakyatnya
- Siapkan Penanggulangan Bencana, PKS Adakan Kemah R...
- Eratkan ukhuwah: DPC Tanjung Bintang Gelar Mabit
- Benderang yang hilang
- Menghadapi MEA, Komisi B DPRD Lamsel kunjungan ke ...
- Andi : Ingin Lamsel bebas korupsi anggaran, bisa t...
- Bowo : UMKM Lamsel bisa go Internasional, kita pro...
- Mukhayyam Miniatur Perjalan Dakwah
- Sinau Siroh 1 BELAJAR DARI IBRAHIM II
- PKS Lamsel Gelar Mabit menuju gerhana matahari
- Foto : Kegiatan MABIT & Sholat Gerhana DPD PKS Lam...
- PKS Lampung Selatan ajak masyarakat sholat gerhana
- BPJS Gratis bukan mitos
- PKS menyambut positif wacana Bupati tertipkan wara...
- GMBI : Banyak Mini Market langar Perda
- Puji : Talut tak sesuai bestek “Bongkar saja”
- Foto : Kunjungan pembangunan talut di Tanjung Sari
- Pembangunan Talut di Tanjungsari tak kunjung Usai,...
- Bowo : Dampingi Porgram Ekonomi Pertanian
- Foto : Musrenbangcam di 3 kecamatan
- Bupati Lampung Selatan akan larang Indomart dan Al...
- Bowo : DPRD kawal terus musrenbangcam
- Pemda Lamsel : Way Panji dapat 6 Milyar
- Bupati : Saya akan naikkan Gaji Kades
- Antoni Imam: Pemda Harus Revitalisasi Semangat keb...
- Ketua MPR : Jika Pemprov dan Pemkab bekerjasama se...
- Bupati : Inginkan dukungan Gubernur perbaiki jalan...
-
▼
Maret
(30)

0 komentar:
Posting Komentar