PKS Lampung Selatan
Lampung Post 17/09/2012
Al Muzammil Yusuf
Anggota DPR asal PKS
Saya Peduli dengan Sepak Bola Lampung
NAMA Al Muzzammil Yusuf tidak hanya dikenal sebagai dai dan politisi Senayan. Dia juga dikenal sebagai tokoh memiliki komitmen memajukan sepak bola nasional, terutama di tanah kelahirannya, Lampung.
Sebagi penghargaan dalam memajukan dunia sepak bola di Lampung, politisi yang biasa disapa Muzzammil atau Jamil ini dipercaya oleh para pegiat sekolah sepak bola di Lampung sebagai Pembina Asosiasi Sekolah Sepak Bola (ASSB) Komisariat Daerah Lampung.
Sejak kecil sampai sekarang, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyukai sepak bola. Jamil muda pernah menjadi tim inti POPSI DKI dan turut serta membawa DKI Jakarta sebagai juara I POPSI.
Selain itu, karena kepiawaiannya menggocek bola, Jamil terpilih menjadi tim junior Merdeka Boys Football Asosiation (MBFA) U-16 dalam pertandingan ekshibisi di Jepang atas undangan Hie School Kyoto.
Kepada wartawan Lampung Post, Meza Swastika, saat coaching clinic dan seleksi Timnas U-17 di Lampung, Muzzammil menuturkan alasannya menyukai sepak bola.
Kenapa Anda menyukai sepak bola?
Sepak bola itu olahraga yang murah, tapi banyak manfaatnya. Manfaat pertama adalah untuk meningkatkan kebugaraan tubuh, kelincahan, kekuatan otot, dan keseimbangan tubuh. Kedua, sepak bola dapat menghindarkan anak remaja dari bahaya narkoba. Kesibukan mereka di luar jam sekolah dapat disalurkan dengan bermain bola. Ketiga, sebagai olahraga yang digemari oleh banyak orang dari berbagai status sosial, sepak bola telah melahirkan rasa kebanggaan dan mengharumkan nama negara dan daerah.
Menurut Anda, apa yang menyebabkan prestasi sepak bola Indonesia anjlok? Apa yang harus dilakukan oleh PSSI?
Saya sangat prihatin dengan prestasi sepak bola kita yang semakin anjlok di tingkat internasional. Menurut saya, masalah utamanya adalah manajemen sepak bola yang harus diperbaiki. Pertikaian di tubuh PSSI selama ini telah menjadikan mereka lalai dalam melakukan pembinaan dan kompetisi antarklub sejak usia dini.
PSSI seharusnya menciptakan model pembinaan klub yang terpadu dan juga sistem kompetisi yang baik sehingga ke depan akan muncul pemain nasional dan internasional yang diakui dunia. Rakyat merindukan kebanggaan prestasi tim nasional yang mampu berjaya di tingkat internasional. Untuk itu, pembinaan melalui sekolah sepak bola di tingkat daerah sejak usia dini akan menyiapkan bibit unggul pemain sepak bola baik di tingkat nasional maupun internasional.
Program apa saja yang sudah dan akan Anda lakukan untuk memajukan dunia sepak bola di Lampung?
Untuk memajukan persepakbolaan di Lampung, saya dan kawan-kawan pegiat sekolah sepak bola Lampung akan menyelenggarakan beberapa rangkaian kegiatan pembinaan klub sepak bola, di antaranya sosialisasi empat pilar kebangsaan dan menyukseskan Hari Olahraga Nasional dengan tema Olahraga memupuk sportivitas dan mengharumkan bangsa, kemudian coaching clinic untuk pelatih sepak bola, dan seleksi pemain sepak bola usia muda Lampung untuk menyongsong Piala Dunia Usia 17 2017 di Indonesia.
Acara ini menghadirkan Taufik Jursal Efendi (Ketua Umum Asiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia), Imang Tarjana (pelatih teknik dasar bola ala Wiel Coerver-Belanda), Indra (pemain usia muda TC Ragunan Jakarta asal Lampung), para pelatih 16 kesebelasan usia muda se-Lampung (peserta coaching clinic), dan 240 pemain usia muda lampung (peserta seleksi pemain).
Selain itu, saya juga turut mendukung Gerakan Donasi 1.000.000 Bola dari Desa Menuju Piala Dunia U-17 yang diinisiasi oleh ASSB Pusat. Inti program ini adalah penggalangan dana untuk pembentukan tim nasional kelompok umur yang mengerucut terciptanya Timnas U-17 yang tangguh agar dapat tembus final Piala Dunia U17 di tahun 2015, 2017, dan 2019.
Alhamdulillah, kemarin kami bagikan 32 bola kepada 16 kesebelasan usia muda di Lampung.
Dalam waktu bersamaan, saat ini saya juga membina sekolah sepak bola (SSB) untuk usia 10—20 tahun di Lampung. Namanya SSB Keadilan dan SSB Gaza di Pesawaran. Tidak kurang dari 150 anak yang ikut dalam sekolah kami. Kami juga mendatangkan tim seleksi usia muda PSSI untuk di bawah 14 tahun dan training pelatih bola dengan menghadirkan Isman Jasulmei, eks Tim Nasional PSSI. (D-3)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama