PKS Lampung Selatan


Lembang - Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar rapat di kediaman Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin di Lembang, Jabar. Sejumlah hal penting dibahas, berikut penjelasan lengkapnya.

Penjelasan lengkap tentang pertemuan di Lembang disampaikan oleh Ketua FPKS DPR Hidayat Nurwahid dalam konferensi pers usai pertemuan di kediaman Ketua Majelis Syuro PKS di Lembang, Jabar, Kamis (31/1/2013).

"Pertama, pertemuan ini dilakukan dengan Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminudin, hadir pimpinan harian DPP PKS, Ketua Bidang di DPP, dan Ketua Fraksi, Pembina Fraksi. Salah satu yang di yang dibahas adalah perkembangan terkait musibah yang ditimpakan pada ustad LHI yang sekarang masih Presiden PKS," kata Hidayat mengawali konferensi pers.

Dalam pertemuan tersebut pimpinan PKS mencermati sejumlah pertimbangan untuk menentukan langkah ke depan. "Kami mempertimbangkan dan mencermati perkembangannya. Kami apresiasi pada banyak kader yang begitu tabah dan sabar dan mendoakan supaya masalah ini cepat selesai. Kami juga apresiasi pada banyak tokoh yang mendukung perjuangan kami dan mengkritisi penangkapan ini sebagai sesuatu yang terasa ada tebang pilihnya," ucap Hidayat.

Pimpinan PKS lantas membahas adanya keinginan Luthfi Hasan Ishaaq untuk mundur dari jabatannya. Posisi pimpinan PKS cenderung menyetujui.

"Kami membahas apa yang kami dengar dari LHI bahwa beliau merencanakan untuk mundur dari Presiden PKS. Kemungkinan tadi kami dengar dan sedang membahasnya. Nanti akan disampaikan sendiri di Jakarta," kata Hidayat.

Pengganti Luthfi akan ditunjuk Jumat besok oleh Hilmi. "Siapa yang menggantikan tadi dalam bahasan kami sudah menimbang mengkaji mendengar masukan besok siang, ketua Majelis Syuro akan umumkan," lanjut mantan Presiden PKS ini.

Hidayat lantas menyampaikan klarifikasi soal pernyataannya terkait adanya upaya menyandera PKS. "Saya kemarin menyampaikan dalam konteks dan keyakinan bahwa seluruh permasalahan itu kemarin kan diarahkan pada anggota fraksi di komisi 4, itulah karenanya kami menelisik satu per satu, dan semua mengatakan clean dan clear. Tapi kemudian kami terkejut, ternyata yang lain yang disebut sebagai tersangka," katanya.

"Apakah kemudian ada konspirasi atau tidak, akan kita lihat dalam perkembangan hari-hari ke depan. Karena memang ini adalah sesuatu hal yang sangat mengejutkan, dalam waktu yang sang sangat cepat terkait dengan seseorang yang jabatannya di partai adalah presiden. Saya yakin KPK menangkap bukan sebagai dalam kapasitas kepresidennnya, bahwa yang ditangkap adalah pejabat publik yang sekali lagi masih dituduh. Dia belum terbukti menerima suap sebagaimana yang dituduhkan," ujarnya.

Dalam kesempatan ini Hidayat juga merespons pertanyaan awak media tentang nama Ahmad Fathanah yang disebut sebagai kurir bagi Luthfi Hasan Ishaaq.

"Ahmad Fathanah baru dengar belakangan, hubungannya tidak mengerti detail, apa yang terkomunikasikan tidak tahu. Bukan kader, bukan anggota. Mungkin kawan atau relasi. Saya kira punya banyak pertemanan itu wajar. Kalau dari pertemanan itu ada hal-hal yang melanggar ya itu yang harus dibuktikan," ujarnya. [detik]

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama