PERANG OPINI
Oleh Ust. Irsyad Syafar
Ketua KNRP Sumbar
Perang jenis ini bukan makhluk baru. Sudah ada semenjak dahulu kala. Semenjak Al-Haq (kebenaran) berhadapan dengan Al-bathil (kebatilan).
Irsyad Syafar bertemu Ismail Haniya di Gaza saat Idul Adha 1433H (26/10/2012) |
Para nabi dan Rasul dahulu diopinikan oleh para penentangnya sebagai
orang gila, tukang sihir, pendongeng, pemecah belah bangsa dan
tuduhan-tuduhan lainnya. Tidak sedikit orang yang terpedaya oleh opini
yang dibangun seperti ini. Sebab, kesan sekilas nampak memang seperti
itu. Dimana, dakwah para Nabi membawa ajaran baru yg aneh dibanding apa
yg sudah mapan di tengah masyarakat. Maka dia dituduh gila. Ajaran Nabi
bisa membuat orang mengikut dan patuh saja, sehingga dia dituduh tukang
sihir. Atau membawa kisah-kisah masa lalu yg banyak orang tidak
mengetahuinya. Sehingga ia dituduh sebagai pendongeng atau pembohong.
Dakwah Nabi juga berakibat bubarnya rumah tangga, berpisahnya suami
dengan istri, anak dengan ayah dan ibu, suku dengan suku, atau kaum
dengan kaum, atau malah dalam kaum yg sama terdapat pembela dan
penentang. Maka kemudian Nabi dituduh sebagai pemecah belah. Itu semua
opini yang dibangun.
Dalam kaitannya dengan kepedulian kita kepada saudara kita di Palestina,
masih banyak saja orang yang bertanya, “buat apa membantu mereka?
Saudara kita saja masih banyak yang miskin.” Atau ada pertanyaan yang
agak bagus sedikit, "untuk apa kita perlu turun ke jalan,
berdemonstrasi? Cukup kita kirimkan saja infaq-infaq terbaik kita
kesana, sudah cukup…” dan komentar lainnya.
Sesungguhnya peperangan kita dengan Yahudi Israel, tidak sekedar perang
tembak-menembak dengan peluru, rudal, roket dan senjata lainnya. Justru
perang opinilah yang telah dimenangkan oleh Israel sampai saat ini. Dan
KITA umat Islam kalah. Jelas-jelas KALAH. Lihatlah dan tanyalah
disekitar kita sekarang, berapa persenkah umat Islam yang tahu dan paham
dengan baik bahwa Israel itu sekarang adalah penjajah, bukan penduduk
asli bumi palestina? Bahwa yahudi Israel itu adalah kaum Yahudi dunia
yang didatangkan dan di imigrasikan dari seluruh dunia: amerika, jerman,
eropa, afrika dll.., ke tanah Palestina. Dan lebih dari 5 juta penduduk
asli palestina yg muslim terusir keluar negeri. Berapa umat Islam yang
tahu ini? Mayoritas umat islam hanya tahu ada perang antara Israel dan
pelestina. Dan tidak ada penjajah dan yg dijajah. Inilah opini yang
dibuat dan tersebar di tengah umat Islam.
Lebih bejat lagi dari itu, Israel mengopinikan kepada dunia, merekalah
yang diserang oleh orang palestina yang mereka namakan teroris. PM
Israel, mengajak semua dubes Negara asing yang ada di tel aviv untuk
keliling Israel melihat rumah atau bangunan yang kena roket pejuang
palestina. Lalu dia katakan kepada para dubes tersebut,”Beginalah yang
kami rasakan setiap hari”. Itu semua dikamera, lalu disiarkan seluruh
dunia. Maka opini dunia adalah Israel telah diserang, dizhalimi.
Karenanya berhak membela diri. Lalu seluruh kepala Negara yg dubesnya
ikut menyaksikan itu pasti akan mendukung Israel diforum2 resmi dunia,
spt PBB. Sebagai bukti nyata, baru saja di sidang PBB sehari yang lalu,
amerika menolak menaikkan status palestina menjadi sebuah Negara di PBB.
Tetap hanya diakui sebagai sebuah entitas peninjau di PBB. Lihatlah
opini yang mereka buat. Padahal merekalah yagn menjajah. Merekalah yang
menembakkan rudal, roket dan pesawat-pesawat siluman, tiap hari ke Gaza,
seperti yg saya rasakan dan lihat sendiri selama 5 hari di Gaza sebelum
perang November ini pecah.
Karenanya, kita membela palestina wajib mengeluarkan seluruh bentuk
perlawanan dan perjuangan. Ya dengan uang dan infaq, lobi-lobi politik
ke berbagai Negara agar Negara yang pro palestina semakin banyak,
tekanan-tekanan politik dengan adanya demo dan aksi solidaritas
Palestina di berbagai Negara. Itu semua akan membangun opini bahwa
banyak Negara yang pro dengan rakyat palestina. Ini pasti akan
mempengaruhi sikap amerika, Israel dan sekutunya. Lihat saja ancaman PM
Turki kepada Israel di hari ke 7 penyerangan: “Jika Israel masuk
menyerang dari darat, maka Israel akan dikucilkan di kawasan”. Lontaran
ini jelas punya pengaruh kepada Israel dan menekannya.
Dengan turunnya ribuan atau bahkan puluhan ribu massa kejalan-jalan di
berbagai kota dan Negara, itu semua membangun opini dunia bahwa banyak
pihak membela Palestina. Opini ini Sedikit banyaknya akan berpengaruh
kepada sikap Israel. Seandainya kita umat Islam berinfaq ke palestina
samapi 10 triliun atau lebih, tapi kita diam saja dirumah saat israel
menyerang gaza, tidak ada kutukan, tidak ada penentangan dsb, niscaya
Israel akan terus membantai saudara-saudara kita di Gaza.
Atau ribuan masa di Negara-negara non muslim spt china, jepang, jerman,
inggris dsb, turun ke jalan mengutuk serangan Israel. Tapi kita umat
Islam diam saja di rumah tidak menyatakan sikap sama sekali. Belum tentu
juga akan menghentikan serangan Israel. Bahkan akan membuat semakin
berdukanya saudara kita di palestina. Orang non muslim peduli dengan
kita, tapi kaum muslimin sendiri tidak. Atau Israel akan berkata:
“Ngapain kalian repot-repot berdemo, saudara mereka sendiri yang seagama
saja tidak ambil peduli…”.
Lebih dari itu, keluarnya kita ke jalan berdemonstrasi secara damai,
akan diliput oleh media nasional dan internasional. Kemudian menjadi
opini dunia. Lalu saudara-saudara kita di Palestina menyaksikannya di
televisi mereka. Maka itu akan memberikan dukungan moril dan maknawi
yang sangat maksimal. Mereka menjadi semakin teguh dan kokoh untuk
bertahan menghadapi penjajah israel. Karena ‘saudara-saudara kandung’
mereka di penjuru dunia mendukung mereka. Mereka tidak merasa sendirian
berjuang. Apalagi kalau yang mendukung itu saudara kandung terbesar,
umat Islam Indonesia yang terbesar di dunia.
Lima hari saya berada di Gaza, tidak sedikit dari rakyat dan pemuda gaza yang berterimakasih kepada umat Islam di Indonesia. Mereka katakan,”Saat kami saksikan jutaan umat islam Indonesia turun ke jalan-jalan di berbagai kota di Indonesia, semenjak tahun 2003 dahulu, hati kami menjadi kuat menghadapi peperangan yang tidak imbang ini. Kaki kami kembali mejadi kokoh berdiri, bertempur sampai tetes darah terakhir kami…”.
Karena itu, semua bentuk dukungan mesti dikerahkan oleh umat Islam.
Termasuk menghadapi perang opini yang dibangun oleh yahudi
internasional.
Wallahu A'laa wa A'lam bishshawab...
Posting Komentar