PKS Lampung Selatan



polisi pisahkan dua kelompok JAKARTA–Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Suhardi Alius, menegaskan pihak kepolisian mulai dapat meredakan bentrokan antar warga dua kampong yang berlainan suku di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan.
Kondisi Desa Agom, Lampung Selatan, mulai kondusif, pasca-bentrok melibatkan ribuan warga dua kampung. “Situasi sudah dapat dikembalikan. Mudah-mudahan bisa segera pulih,” tegas Suhardi alius Minggu (28/10).
Suhardi menjelaskan, akibat bentrok, tiga orang tewas dan dua orang luka berat. Korban masih dirawat di Rumah Sakit Kalianda, Lampung. Lima rumah dan sebuah warung sembako terbakar.
Bentrokan yang melibatkan ribuan warga ini pecah hanya gara-gara soal rebutan cewek. Rumornya, ada seorang gadis warga Desa Agom yang dilecehkanm oleh pemuda desa Balinuraga, pada Sabtu (27/10) malam.
Esoknya (Minggu 28/10) warga Agom yang hendak meminta pertanggungjawaban atas pelecehan itu justru diserang oleh warga Balinuraga. Tak jelas siapa yang memprovokasi tiba-tiba ribuan orang terlibat siang tadi yang membuat tiga orang kehilangan nyawa.
“Semua korban tewas berasal dari Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan,” tegas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih, Minggu (28/10).
Ketiga korban masing-masing Marhadan bin Samsinur, 35 tahun, warga Dusun Jembatan Besi Desa Gunung Terang, Jahiya bin Abdullah Lalung, 30 tahun, warga Desa Jati Permai, dan Alwi Nazar bin Solihin, 35 tahun, warga Dusun Sukaraja, Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda Lampung.
Sejauh ini ratusan aparat bersenjata lengkap dari polisi dan TNI dikerahkan untuk mencegah bentrokan lebih membesar. Saat ini kepolisian telah memisahkan kedua kelompok massa. Warga juga terlihat masih berjaga-jaga dengan senjata tajam dan senjata api rakitan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama