Penengahan ( 05/04) Kesalahan
adalah keniscayaan, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. " Kulli
bani adam khotoa " : setiap anak adam memiliki potensi melakukan
kesalahan (Al Hadits).
Jadi
kesalahan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, baik dalam masalah sepele maupun
masalah yang urgen menyangkut nyawa manusia bahkan dakwah dan peradaban.
Sejarah dakwah Islam telah mencatat berbagai macam kesalahan yang mewarnai
kehidupan berjamaah, antara lain:
1.
Rosululloh pernah melakukan kesalahan dalam berdakwah, karena beliau
mengutamakan para pemimpin quraisy dan mengabaikan potensi Ibnu Ummu Maktum
(yang buta). Sampai Alloh swt menegurnya dengan QS Abasa.
2. Umar
bin Khottob pernah bersalah dalam berkata dan bersikap, ketika Nabi SAW wafat,
sehingga Abu Bakar Sidik menegurnya dengan membacakan QS Ali Imron ayat 144.
3. Kaab
bin Malik pernah bersalah karena mengabaikan seruan jihad ke medan Tabuk,
sehingga di hukum oleh nabi, tidak boleh ada Yang berbicara dengannya (termasuk
istrinya) selama 50 hari.
4.
Pasukan pemanah uhud permah bersalah secara berjamaah, yang menyebabkan pasukan
muslim gagal mendapat kemenangan yg sudah didepan mata, bahkan nerakibat 65
sahabat tewas, termasuk Hamzah (paman rosul) dan Mus’ab bin Umair (40th).
5. Abu
Lubabah pernah bersalah dengan membocorkan rencana Rosululloh utk penaklukan
mekah kepada penduduk mekah, hingga sahabat dari suku Aus ini, tidak ditegur
oleh Rosululloh. Lalu ia menghukum diri dengan mengikat diri di tiang masjid
nabi (yang sekarang dikenal dengan tiang Taubat depan mimbar nabi, di tengah
Roudhoh, masjid nabawi, madinah). Hingga beberapa hari sampai turun wahyu
diterimanya tobatnya (QS At Taubah :102).
Dan
masih banyak kisah lainnya yang menggambarkan bahwa dakwah ini sejak awal juga
diwarnai dinamika internal. Baik yang berdampak pada pribadi maupun bagi laju
dakwah dan jamaah.
Namun
yang lebih penting dari semua itu adalah sikap kader dan jamaah dakwah dalam
memposisikan kesalahan kesalahan itu. Ajaibnya ...
Semua itu tidak membuat mereka menjadi terhina, taubat yang sungguh -sungguh
telah membangun kesadaranya dan meningkatkan kualitasnya, bahkan tidak sedikit dari mereka yang akhirnya di
jamin masuk syurga, Subhanalloh....
Dan kita
pun sebagai generasi penerus mendapat banyak pelajaran berharga, motivasi dan
inspirasi. Sehingga menjadikan perjalanan
sejaraj dakwah menjadi semakin dinamis, insaniah dan indah.
Oleh
karena itu kita juga perlu belajar merespon kesalahan dengan benar. Kader dan
jamaah harus mengambil sikap yang proporsional. Tetap fokus pada suksesnya
agenda dakwah, mengembangkan potensi, dan yerhadap kesalahan cukup dengan
mengambil hikmah tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang telah berlalu.
Hal ini
penting agar kita tetap kuat dan memiliki imunitas, sehingga tidak ada ruang bagi syaiton dan
musuh-musuh dakwah untuk memanfaatkan situasi ini.
Sumber : Mas TOP (Muhammad Taufiq / Wakil Ketua DPD PKS Lampung Selatan)
Sumber : Mas TOP (Muhammad Taufiq / Wakil Ketua DPD PKS Lampung Selatan)
Posting Komentar