PKS Lampung Selatan

Realitas dakwah yang semakin berat, baik karena badai yang dihembuskan musuh dakwah maupun kian kompleksnya tuntutan individual, sangat mungkin menyebabkan kader dakwah goyah, galau, dan lemah soliditas.

Ustadz Ahmad Ghozali - DPP PKS Wilda Sumatera
Bandar Lampung – Sebagai pengemban amanah dakwah, kita harus yakin bahwa kemenangan dakwah – atas izin Allah SWT – akan terwujud. “Dan sebagai jundullah,  mari kita menangkan dakwah ini dengan menghadirkan sakinah dalam hati kita,” ujar Ketua Departemen Taujih Wal Bina DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Wilda Sumatra Ust. Ahmad Ghozali di hadapan 82 peserta Workshop Regu Tangguh Dakwah (RTD) PKS Lampung Sabtu kemarin (1/12/2012).
Dalam Al-Qur’an Surat Al Fath, Allah SWT menyebutkan kata “sakinah” sebanyak tiga kali, yaitu di awal, di tengah dan di akhir surat. Sakinah adalah buah keyakinan kita kepada Allah dan hilangnya keragu-raguan.
Di awal surat yaitu QS Al Fath: 4, Allah SWT menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang beriman supaya keimanan mereka bertambah. “Dan di tengah QS Al Fath aitu ayat 18, Allah katakan Allah ridho pada orang-orang beriman yang telah berbaiat kepada Rasulullah SAW. Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan, sakinah, atas mereka dan kemudian kemenangan,” lanjut Ust. Ghozali diiringi takbir.
Ust. Ghozali mengingatkan, bahkan baiat yang dilakukan oleh para sahabat adalah ‘baiatul maut’, baiat untuk siap mati membela agama Allah SWT. Sedangkan di akhir surat QS Al Fath yaitu ayat 26, Allah menyebutkan sakinah yang diberikan kepada Rasulullah SAW ketika berada dalam Gua Tsur bersama Abubakar ra. Saat Abubakar merasa takut, Allah turunkan sakinah kepada Rasul SAW.
Dengan sakinah ini, dengan ketenangan ini, kita harus ajak sebanyak mungkin orang beriman untuk ikut berdakwah. Bahkan di QS Al Anfaal: 65 Allah SWT perintahkan Nabi SAW mengobarkan semangat orang beriman untuk berperang. “Keyakinan akan kemenangan ini harus kita tularkan kepada a’dho dan mutarobbi kita. Inilah kekuatan khas yang tidak dimiliki oleh partai politik lainnya,” lanjut Ust. Ghozali dengan lantang.
Ini misalnya dibuktikan oleh Ustadz Iskandar – DPW PKS Kepulauan Riau – bersama a’dhonya yang dalam waktu dua pekan bisa mendapatkan 1600 KTA. Allahu akbar!
Regu Tangguh Dakwah: 'Sarapan' bending sepanjang workshop.
Perintah Melakukan Penghitungan
Ust. Ghozali juga mengingatkan bahwa bila seorang jundullah tidak berkontribusi, maka Allah SWT akan ganti dengan tentaraNya yang lain. “Al atho wa tadhiyah – memberi dan berkorban – untuk dakwah sudah merupakan tugas kader dakwah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan pemberian dan pengorbanan kita,” urainya. Balasan Allah yaitu diampuninya dosa-dosa dan dimasukkan ke dalam Surga Adn.
Beliau juga memotivasi untuk terus menjaga angka-angka pertumbuhan dan perkembangan dakwah. Rasul SAW bahkan menyeru para sahabat dengan fi’il mudhori (kata perintah) untuk iqsho’, yaitu menghitung atau melakukan kerja statistik. Iqsho adalah aktivitas yang dicontohkan oleh Nabi SAW dan para sahabat yang penting untuk dilakukan kader dakwah.
“Kita bisa baca dalam siroh bahwa jumlah pasukan kaum muslimin di Perang Uhud hanya 1000 orang. Di Perang Khandaq ribuan. Saat Fathu Makkah bertumbuh menjadi 10.000 orang.  Dan saat Haji Wada’ yang berkumpul sebanyak 100.000 orang. Ini adalah angka-angka pertumbuhan dan perkembangan dakwah,” urai Ust. Ghozali. Kitapun melakukan hal itu, dimulai dengan tahun konsolidasi, mobilisasi, ekspansi dan seterusnya. “Dan kita harus terlibat dalam proses pertumbuhan dan perkembangan dakwah.”
Dalam workshop dua hari yang menerapkan disiplin tinggi ini, peserta yang merupakan para penanggungjawab unit pembinaan di daerahnya, diwajibkan untuk mengkhatamkan 15 juz Al Qur’an, menerapkan dzikir akbar pagi dan sore, serta menegakkan shalat malam (qiyamul lail). Selain Ustadz Ahmad Ghozali, hadir pula staf DPP PKS Wilda Sumatera lainnya yaitu Ust. Masyudi, Ust. Suryadi, dan Ust. Siddik.
Sebagian peserta mengaku tidak menyangka bahwa workshop tersebut akan dirancang penuh disiplin dengan mekanisme reward and punishment yang ketat. “Pokoknya sepulang dari workshop ini, insyaAllah antum akan menjadi pejantan dan betina yang semakin tangguh!” kelakar salah satu trainer yang sukses menghidupkan suasana Ust. Masyudi. []

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama